Menurut saya masa-masa menjelang Ujian Nasional itu sangat membuat deg-degan, ya itu karena dua kali saya mengalaminya, pada masa SMP dan SMK. Ketika menjelang Ujian Nasional SMK, saya merasa amat sangat deg-degan karena saya mempunyai trauma yang begitu mendalam dengan mata pelajaran Bahasa Inggris. Itu dikarenakan dulu semasa SMP saya pernah gagal dipelajaran Bahasa Inggris, karena nilainya kurang 0,25 saya dinyatakan mengulang ujian dan itu membuat diri saya down. Namun, saat itu saya tidak putus asa dan tidak patah semangat, tetap berusaha terus berdoa,melakukan sholat tahajud maupun sholat duha dan tidak lupa juga meminta doa restu orang tua. Saat ujian mengulang Alhamdulillah nilai mata pelajaran Bahasa Inggris saya lulus dengan nilai yang memuaskan. Dan lebih senangnya lagi, saat wisuda semasa SMP, pengumuman mengenai 10 besar nilai terbaik Ujian Nasional dan Nilai Ujian Sekolah, saya termasuk diantaranya, dari sekian banyaknya siswa yang mengulang mata pelajaran yang nilainya kurang dan teman-teman yang memiliki nilai Ujian Nasional diatas saya.
Kejadian itulah yang membuat saya trauma, saya takut akan nilai mata pelajaran Bahasa Inggris saya tidak lulus, terlebih lagi pada saat SMK tidak ada ujian mengulang. Tetapi mengingat usaha keras saya dulu yang tidak sia-sia itu membangkitkan semangat saya dua kali lipat. Selama ini saya, Alhamdulillah rajin sholat dan ketika istirahat di sekolah masih menyempatkan sholat duha secara terus menerus, dan masih menyempatkan waktu untuk bangun di tengah malam hari untuk melakukan sholat tahajud,baca al-quran dan mengikuti pengajian rutin di sekolah,berdoa meminta petunjuk-Nya diberikan kemudahan dalam belajar dan memahami materinya untuk bisa mengerjakan soal-soal tersebut dengan mudah dan tidak lupa juga dengan belajar yang sungguh-sungguh. Dan ketika selesai Ujian Nasional pun masih berdoa terus menerus serta tidak meninggalkan sholat sunnah yang sebelumnya telah dikerjakan. Dan Alhamdulillah saat pengumuman kelulusan nilai-nilai saya bagus-bagus semua,begitupun dipelajaran Bahasa Inggris yang paling saya takutkan. Dan lebih mengejutkannya lagi saat acara wisuda di Yogyakarta saya meraih predikat siswa berprestasi diantara semua teman-teman saya di kelas,dan meraih nilai rata-rata tertinggi di sekolah saya J. Sungguh kehebatan sholat duha maupun sholat tahajud serta berdoa dan mendekatkan diri saya kepada Allah dan juga berusaha semaksimal mungkin,mampu mengantarkan saya menjadi salah satu orang yang berprestasi dari orang yang pernah 'gagal' dalam ujian dan juga mampu menghilangkan rasa trauma saya.
1 komentar:
Wehh mantep siswi berprestasi. (y)
Posting Komentar